![]() |
Granuloma dan nekrosis dalam hati guinea pig terinfeksi Brucella suis |
Pengertian Brucellosis
Brucellosis yaitu infeksi zoonosis yang disebabkan oleh basil genus Brucella . Bakteri ini ditularkan dari binatang ke insan oleh mengkonsumsi melalui produk masakan yang terinfeksi , kontak eksklusif dengan binatang yang terinfeksi , atau menghirup aerosol (melalui udara).
Penyakit ini yaitu salah satu penyakit yang usang dikenal dan mempunyai beberapa sebutan diantaranya demam Mediterania , demam Malta , demam remiten lambung , dan demam undulant . Penyakit Brucellosis terus menjadi dilema kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia dan merupakan infeksi zoonosis yang paling umum .
Organisme Brucella , yang kecil coccobacilli intraseluler aerobik , melokalisasi pada organ reproduksi binatang inang , menimbulkan pengguguran dan sterilitas . Terdapat dalam jumlah yang besar di urin binatang , susu , cairan plasenta , dan cairan lainnya pada binatang hewan inang.
Sampai ketika ini , 8 spesies telah diidentifikasi , diberi nama terutama untuk binatang sumber atau fitur dari infeksi . Dari jumlah tersebut , berikut 4 mempunyai patogenisitas pada insan dari yang sedang hingga yang besar :
- Brucella melitensis (dari domba , patogenisitas tertinggi )
- Brucella suis ( dari babi , patogenisitas tinggi )
- Brucella abortus ( dari sapi , patogenisitas moderat )
- Brucella canis ( dari anjing , patogenisitas moderat )
Selain pada hewan peliharan, Penyakit brucellosis juga ditemukan pada hewan liar di Amerika Utara yang ada diternakkan ( contohnya , bison atau rusa di Amerika Utara dan babi hutan di Jerman) . Manusia mengalami hanya sebatas resiko dari hewan liar , terutama lantaran kurangnya kedekatan atau kontak intim dan penggunaan jarang dari susu dan produk daging dari hewan-hewan ini . Kekhawatiran telah menyuarakan bahwa interaksi hewan liar dengan yang dijinakkan sanggup menimbulkan infeksi brucellosis pada ternak pertanian , meskipun bukti yang mendukung sangat terbatas .
Beban global penyakit brucellosis pada insan masih sangat besar : Infeksi menimbulkan lebih dari 500.000 infeksi per tahun di seluruh dunia . Jumlah tahunan masalah yang dilaporkan di Amerika Serikat ( kini sekitar 100 ) telah menurun secara signifikan lantaran program vaksinasi binatang kasar dan susu pasteurisasi . Kebanyakan masalah AS kini lantaran konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi diimpor secara ilegal dari Meksiko . Sekitar 60 % dari masalah brucellosis pada manusia di Amerika Serikat kini terjadi di California dan Texas .
Potensi Penyakit brucellosis telah meningkat lantaran fenomena pertumbuhan pariwisata internasional dan migrasi , di samping potensi penggunaan Brucella sebagai senjata biologis . Keakraban dengan manifestasi penyakit brucellosis dan pengetahuan perihal penelitian laboratorium yang optimal sangat penting untuk pengakuan muncul kembali zoonosis ini . Brucella melitensis , Brucella abortus , dan Brucella suis telah sepenuhnya diurutkan, dan data sequencing ini akan membantu meningkatkan pemahaman kita perihal patogenesis dan manifestasi penyakit kompleks ini .
Diagnosis definitif brucellosis didasarkan pada budaya , teknik serologi , atau keduanya .Secara klinis , identifikasi ke tingkat genus cukup untuk menjamin inisiasi terapi . Spesies Brucella tertentu yang terlibat tidak menghipnotis pilihan distributor terapeutik ; Namun , spesiasi dibutuhkan untuk surveilans epidemiologi dan membutuhkan biokimia yang lebih rinci , metabolisme , dan test imunologi .
Pathophysiology Brucellosis
Brucellae yaitu aerobik gram-negatif coccobacilli yang mempunyai kemampuan unik untuk menyerang kedua fagositosis dan sel nonfagositik dan untuk bertahan hidup dalam lingkungan intraseluler dengan mencari cara untuk menghindari sistem kekebalan tubuh . Kemampuan ini membantu menjelaskan mengapa penyakit brucellosis yaitu penyakit sistemik dan sanggup melibatkan hampir semua sistem organ .
Brucella sanggup masuk ke dalam tubuh insan melalui kulit , selaput lendir , konjungtiva , dan pernapasan dan gastrointestinal ( GI ) susukan . Transmisi seksual belum meyakinkan didokumentasikan . Melalui oral biasanya terjadi dengan cara meminum susu yang tidak dipasteurisasi ; produk daging sering mempunyai beban basil rendah. Di Amerika Serikat , paparan injeksi perkutan jarum suntik , paparan konjungtiva melalui percikan mata , dan inhalasi yaitu rute yang paling umum.
Setelah dalam anutan darah , organisme dengan cepat menjadi patogen intraseluler yang terkandung dalam sirkulasi sel polimorfonuklear ( PMN ) dan makrofag , memanfaatkan banyak sekali prosedur untuk menghindari atau menekan respon bakterisida . Data binatang menawarkan bahwa lipopolisakarida ( LPS ) coat (halus = di B.melitensis , B.abortus , dan B.suis , kasar= B canis ) kemungkinan akan memainkan kiprah dalam kelangsungan hidup intraseluler , mungkin lantaran adenin dan guanin produksi monofosfat , yang menghambat phagosomal fusi dan meledakkan kegiatan oksidatif .
Selain itu, spesies Brucella mempunyai virulensi yang relatif rendah , toksisitas , dan pirogenitas , menciptakan mereka induser jelek dari beberapa sitokin inflamasi , menyerupai tumor necrosis factor ( TNF ) dan interferon . Selain itu , basil tidak mengaktifkan sistem perhiasan alternatif . Akhirnya , mereka dianggap menghambat maut sel terprogram .
Setelah dimakan oleh sel fagosit , sekitar 15-30 % dari brucellae bertahan hidup .Kerentanan terhadap pembunuhan intraseluler berbeda antara spesies , dengan B abortus gampang tewas dan B melitensis jarang terkena ; perbedaan ini mungkin menjelaskan perbedaan patogenisitas dan manifestasi klinis pada masalah insan brucellosis .
Brucellae yang bertahan diangkut ke dalam sistem limfatik dan sanggup mereplikasi secara lokal ; mereka juga sanggup bereplikasi dalam ginjal , hati, limpa , jaringan payudara , atau sendi , menimbulkan infeksi baik lokal maupun sistemik . Setiap sistem organ sanggup terlibat ( contohnya , sistem saraf sentra [ SSP ] , jantung, sendi , sistem genitourinari , sistem paru , dan kulit ) ; lokalisasi proses sanggup menimbulkan tanda-tanda fokal atau temuan . Setelah replikasi dalam retikulum endoplasma , brucellae yang dilepaskan dengan pemberian hemolysins dan induksi sel nekrosis.
Pengembangan imunitas seluler yaitu prosedur utama pemulihan . Respon host terhadap infeksi dengan B abortus ditandai oleh perkembangan granuloma jaringan tidak bisa dibedakan dari sarkoidosis . Sebaliknya , infeksi dengan spesies yang lebih virulen ( B melitensis dan B suis ) lebih sering menimbulkan mikroabses visceral .
Meskipun infeksi Brucella terutama dikontrol melalui imunitas seluler daripada kegiatan antibodi , beberapa kekebalan terhadap reinfeksi disediakan oleh imunoglobulin serum ( Ig ) . Awalnya , tingkat IgM meningkat , diikuti oleh IgG titer . IgM sanggup tetap berada dalam serum dalam tingkat rendah selama beberapa bulan , sedangkan IgG hasilnya menurun . Terus-menerus meningkat titer IgG atau naik kedua di IgG biasanya menawarkan infeksi kronis. Antibodi IgA yang diuraikan terlambat dan juga sanggup bertahan selama interval yang sangat panjang .
Etiology Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh infeksi dengan spesies Brucella. Klasifikasi tradisional spesies ini didasarkan terutama pada host disukai.
Dari 4 spesies Brucella diketahui menimbulkan penyakit pada insan ( B.abortus , B.melitensis , B.canis , dan B. suis ) , B melitensis dianggap yang paling mematikan dan menimbulkan masalah yang paling parah dan akut, serta juga di seluruh dunia yang paling lazim terjadi. B melitensis sanggup diperoleh melalui paparan binatang atau produk binatang atau , dalam masalah teknisi laboratorium , dengan spesimen dari binatang ( termasuk insan ) yang dioperasikan pada jaringan atau diajukan untuk kebudayaan atau analisis patologis .
B. abortus lebih luas di seluruh dunia dibandingkan B, melitensis , tapi itu kurang patogen bagi hewan dan manusia . Hal ini, bagaimanapun juga menjadi penyebab paling umum dari brucellosis di Amerika Utara . Spesies ini mengakibatkan penyakit sporadis ringan hingga sedang yang jarang menimbulkan komplikasi .
B suis telah menjadi penyebab paling umum kedua brucellosis di Amerika Utara . Infeksi dengan spesies ini mengakibatkan kursus berkepanjangan penyakit , sering dikaitkan dengan lesi destruktif supuratif .
Infeksi B canis mempunyai perjalanan penyakit yang tidak sanggup dibedakan dari yang infeksi B abortus . Infeksi ini mempunyai onset berbahaya , menimbulkan sering kambuh , dan tidak sering menimbulkan brucellosis kronis .
Meskipun B pinnipediae dan B cetaceae biasanya menghipnotis binatang bahari , mereka kini dikenal bisa menimbulkan penyakit pada insan ( terutama neurobrucellosis ) .
Meminum susu kambing yang tidak dipasteurisasi dan produk susu yang terkait yaitu jalur utama dimana B melitensis ditularkan ke insan .
Pekerja rumah potong, terutama mereka yang bertugas pecahan penyembelihan , sanggup diinokulasi oleh brucellae melalui aerosol dari cairan sembelihan, kontaminasi pada kulit yang lecet , dan percikan selaput lendir binatang . Peternak dan gembalanya mempunyai risiko eksposur yang sama . Dokter binatang biasanya terinfeksi oleh inokulasi sengaja vaksin binatang terhadap B abortus dan B melitensis .Pekerja laboratorium ( mikrobiologi ) yang terkena dengan memproses spesimen ( aerosol ) tanpa tindakan pencegahan khusus .
Epidemiology Brucellosis
Statistik Brucellosis Internasional
Brucellosis menimbulkan lebih dari 500.000 infeksi per tahun di seluruh dunia . Distribusi geografis yang dibatasi oleh program-program kesehatan masyarakat dan binatang yang efektif , dan prevalensi penyakit sangat bervariasi dari satu negara ke negara . Secara keseluruhan , frekuensi penyakit brucellosis lebih tinggi pada masyarakat yang lebih agraria dan di tempat-tempat penanganan produk binatang dan produk susu kurang ketat .
Uni Eropa (UE ) data menawarkan bahwa ada yang terang (meskipun nonlinear ) relasi antara produk domestik bruto ( PDB ) dan tingkat brucellosis . Menurut data ini , tidak ada negara dengan GDP di atas 90 % dari rata-rata mempunyai insiden tahunan penyakit brucellosis lebih tinggi dari 10 masalah per juta penduduk .
Beban penyakit terberat terletak di negara-negara dari cekungan Mediterania dan Semenanjung Arab , dan penyakit ini juga umum di India , Meksiko , dan Amerika Selatan dan Tengah . Meskipun beberapa negara (misalnya , Inggris dan Irlandia ) telah efektif mengendalikan penyakit brucellosis . Daerah gres brucellosis pada manusia telah muncul menyerupai Asia Tengah dan barat daya .
Karena pelaporan bersifat variabel , asumsi yang benar di tempat endemik tidak diketahui .Tingkat insiden 1,2-70 masalah per 100.000 orang dilaporkan . Di negara-negara miskin sumber daya yang sangat ( menyerupai beberapa negara Afrika ) di mana penyakit brucellosis yaitu endemik , mengontrol melalui penyembelihan binatang yaitu pilihan yang jelek lantaran sifat ringkih dari pasokan masakan .
Dalam review sistematis ditugaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) dengan tujuan memilih berat cacat untuk manifestasi klinis brucellosis pada manusia , para peneliti mengusulkan berat cacat dari 0.150 untuk brucellosis lokal kronis dan 0.190 untuk brucellosis akut . Perkiraan ini didasarkan pada bobot ketaknormalan dari global Burden Disease Study tahun 2004 . Studi lebih lanjut dibutuhkan sebelum konsensus sanggup dicapai .
Gejala Brucellosis
Brucellosis akut sanggup dimulai dengan tanda-tanda menyerupai flu ringan , atau tanda-tanda menyerupai :
- nyeri perut
- nyeri punggung
- panas dingin
- keringat berlebihan
- kelelahan
- demam
- sakit kepala
- nyeri sendi
- Kehilangan nafsu makan
- Kelemahan
- berat tubuh menurun
- Demam tinggi biasanya terjadi setiap sore .
Gejala lain yang mungkin terjadi dengan penyakit ini :
- nyeri otot
- pembengkakan kelenjar
Penyakit ini mungkin kronis dan berlangsung selama bertahun-tahun.
Test Brucellosis diantaranya :
- Blood culture
- Bone marrow culture
- Clean catch urine culture
- CSF culture
- Serology for brucellosis antigen
Penyakit ini juga sanggup mengubah dari hasil test berikut : - Febrile/cold agglutinins
- Quantitative immunoglobulins (nephelometry)
- Serum immunoelectrophoresis
Pengobatan dan pencegahan
Antibiotik menyerupai tetrasiklin , rifampisin , dan streptomisin dan gentamisin aminoglikosida efektif terhadap basil Brucella . Namun, penggunaan lebih dari satu antibiotik yang dibutuhkan selama beberapa ahad , lantaran basil meingkubasi dalam sel .
Gold Standar pengobatan untuk orang remaja yaitu suntikan intramuskular harian streptomisin 1 g selama 14 hari dan mulut doksisiklin 100 mg dua kali sehari selama 45 hari ( secara bersamaan ) . Gentamisin 5 mg / kg dengan injeksi intramuskular sekali sehari selama tujuh hari yaitu pengganti ketika streptomisin tidak tersedia atau kontraindikasi . Rejimen lain yang banyak dipakai yaitu doxycycline ditambah rifampisin dua kali sehari selama setidaknya enam ahad . Rejimen ini mempunyai laba dari pemberian oral . Sebuah terapi tripel doxycycline , dengan rifampisin dan kotrimoksazol , telah berhasil dipakai untuk mengobati neurobrucellosis .
Doxycycline bisa melintasi penghalang darah - otak , tetapi membutuhkan penambahan dua obat lain untuk mencegah kekambuhan . Ciprofloxacin dan kotrimoksazol terapi dikaitkan dengan tingkat yang sangat tinggi kekambuhannya . Pada endokarditis brucellic , operasi dibutuhkan untuk hasil yang optimal . Bahkan dengan terapi antibrucellic optimal , kambuh masih terjadi dalam 5 hingga 10 % pasien dengan demam Malta .
Cara utama untuk mencegah penyakit brucellosis yaitu dengan memakai kebersihan teliti dalam memproduksi produk susu mentah , atau dengan pasteurisasi semua susu yang akan tertelan oleh insan , baik dalam bentuk yang tidak berubah atau sebagai turunan , menyerupai keju . Kotrimoksazol dan rifampisin yaitu kedua obat kondusif untuk dipakai dalam pengobatan ibu hamil yang menderita brucellosis.
Prognosis Brucellosis
Dengan terapi kombinasi obat, sebagian besar individu pulih dalam dua hingga tiga minggu. Bahkan infeksi yang meluas dapat disembuhkan. Tidak diobati, namun, infeksi sanggup berkembang dan meningkatkan tingkat keparahan dan juga menghipnotis jaringan baru. Meskipun brucellosis dapat bersifat kronis, dengan periode sakit bergantian dengan periode tanpa gejala, penyakit persisten yang berlangsung lebih dari dua bulan mungkin karena penyakit yang mendasari tak terduga sebelumnya atau komplikasi dari brucellosis tersebut.
Sekitar 10% dari individu mungkin akan kambuh kembali, bahkan setelah pengobatan selesai.Dalam kasus ini, pengobatan harus diulang. Penyakit ini memiliki angka kematian lebih rendah dari 2%; penyebab paling mungkin kematian adalah endokarditis disebabkan oleh Brucella melitensis.
Kemungkinan Komplikasi
- Bone and joint sores (lesions)
- Encephalitis
- Infective endocarditis
- Meningitis
Terimakasih telah berkunjung di Blog Hewan dan Ternak, bila ada kekeliruan dalam artikel ini silahkan berkomentar dibawah ini!, Salam senyum :)
Pustaka :
http://emedicine.medscape.com/article/213430-overview
*********
Sumber http://hewandanternak.blogspot.co.id/2014/03/tips-dan-cara-merawat-memelihara-kucing-anggora-yang-baik.html