Setelah anda memahami mengenai “Sel :Pengertian, Teori Dan Sejarah Tentang Sel” tentu anda akan sangat gampang untuk memahami materi ihwal “Komponen Penyusun / Struktur Kimiawi Sel (Biologi)” ini. Berikut uraiannya.
![]() |
Komponen Penyusun / Struktur Kimiawi Sel (Biologi) |
Setiap sel disusun oleh bahan-bahan organik dan anorganik. Dimana materi organik mencakup : karbohidrat, protein dan lemak (lipid). Dan materi anorganiknya mencakup : air, gas, dan garam-garam mineral. Dimana setiap komponen tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.
A. Bahan – Bahan Anorganik
1. Air
Air merupakan salah salah satu unsur kimiawi sel yang terbesar, penyusun protoplasma (95 %). Protoplasma merupakan adonan materi hidup dalam sel yang terdiri dari cairan koloid adonan dari bahan-bahan organik dan organel-organel sel yang biasanya tidak termasuk vakuola yang besar, dan protoplasma dilindungi oleh membran plasma. Membran plasma juga merupakan bab dari protoplasma.
Pada sel, air mempunyai banyak tugas diantaranaya sebagai transpotasi nutrisi antar sel, sebagai transportasi dari hasil sekresi dan ekresi, sebagai pelarut bahan-bahan organik, berperan dalam reaksi-reaksi biokimia sel, menjaga ph sel dan juga bisa dalam menghantarkan maupun dalam mengabsorbsi panas, sehingga air sangat penting pada termoregulasi atau pengatur suhu.
2. Gas-gas
Diantara unsur kimiawi golongan gas dalam sel yaitu nitrogen (N), ammonia (NH3), oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Unsur nitrogen dalam sel tidak terpakai namun sanggup berikatan dengan sel dalam bentuk ion nitrat. Ammonia (NH3) merupakan gas hasil dari sisa metabolisme protein pada sel-sel hewan, ammonia bersifat toksik (racun) sehingga harus dieliminasi (dikeluarkan) dari badan semoga tidak mengakibatkan keracunan bagi tubuh.
Oksigen bisa didapat dari sisa sintesis karbohidrat oleh tumbuhan melalui fotosintesis, dimana diadalam sel oksigen berperan sebagai oksidasi zat-zat masakan untuk memperoleh energi. Sisa metabolisme zat-zat masakan menghasilkan karbondioksida, dimana didalam badan binatang karbohidrat berperan dalam pembentukan ion CO3- dan HCO3-. Dan bagi tumbuhan karbondioksida berperan sebagai materi mentah bersama air untuk menyintesis karbohidrat, dan sisa dari sintesis karbohidrat bisa menghasilkan oksigen.
3. Garam-garam Mineral
Garam-garam mineral yang terdapat dalam sel yaitu pada protoplasmanya berada dalam bentuk ion-ion, ion positive maupun negative. Berasal dari garam (NaCl, CaSO4, MgCl2, MgCl2, KH2PO4), asam (HCl, HNO3) , basa ( NaOH, KOH), kation ( H+, NH4+, Ca2+, K+, Na+), anion (OH-, HCO3-, Cl-, NO3-).
B. Bahan-Bahan Organik
Bahan organik didalam sel terdiri atas karbohidrat, protein dan lemak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang terdiri dari unsur H,C,O. biasanya tersideia dalam bentuk gula sederhana monosakarida (glukosa dan fruktosa) dimana monosakarida tidak sanggup dihidrolisis lagi menjadi molekul yang lebih kecil lagi 2 molekul sederhana , disakarida (maltosa) dimana disakarida merupakan gabungan dua unit sakarida dan jikalau dihidrolisis maka disakarida akan berkembang menjadi 2 monosakarida. Dan beberapa molekul monosakarida bisa bergabung dan membentuk polisakarida ( pektin, lignin, kitin, zat pati, amilum dan selulosa). Dan fungsi utama dari karbohidrat yaitu sebagai sumber energi.
2. Protein
Protein tersusun atas unsur C,H,O dan juga unsur N dan kadang kala ditambah dengan unsur Fe dan S pada beberapa jenis protein. Secara sederhananya protein yaitu ikatan dari polimer asam amino yang membentuk ikatan bersama yang disebut peptida dan kemudian membentuk ikatan peptida yang disebut polipeptida. Satu protein terdiri dari satu atau lebih ikatan polipeptida. Diantara fungsi protein yaitu membentuk organel sel, selaput sel, senyawa lain, menggantikan atau memperbaiki jaringan yang rusak dll.
3. Lemak (Lipid)
Lemak disusun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Senyawa utama yang membentuk lemak yaitu asam lemak dan gliserol( homogen alkohol). Diantara fungsi lemak yaitu sebagai cadangan energi, mengatur peredaran lemak, sebagai struktur kimiawi membran sel bersama dengan karbohidrat dan protein. Sifat lemak tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dengan memakai pelarut organik menyerupai eter dan etanol dll.
Demikianlah artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terimaksih telah berkunjung, dan tetaplah jadikan blog artikel kedokteran hewan sebagai blog favorit anda ! :)
Pustaka :
Tags :