Sel merupakan satuan unit terkecil yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup, termasuk hewan. Maka dari pada itu mempelajari sel merupakan basic ilmu dari mempelajari suatu organisme.
Dan artikel kali ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu mengenai "Komponen Penyusun / Struktur Kimiawi Sel (Biologi)"
Sel binatang dan flora mempunyai struktur penyusun yang secara keseluruhan ada perbedaan walaupun banyak juga persamaan, dimana setiap komponen/elemen ada pada sel binatang namun tidak ada pada sel flora dan sebaliknya. Tetapi perbedaan struktur sel tersebut kembali lagi kepada fungsinya yang berbeda pula yang dibutuhkan sel binatang maupun sel tumbuhan.
![]() |
Struktur Sel Hewan (Bagian-bagian sel Hewan) |
Itulah sedikit citra antara sel binatang dan sel tumbuhan, namun pada kesempatan kali ini fakus kita pada sel hewa saja. Mengingat judul dari blog ini Hewan dan Ternak, namun tidak tidak mungkin juga kalau suatu dikala pembahasan didalam blog ini mengenai flora atau manusia. Kenapa? Karena manusia, binatang dan flora selalu saling bekerjasama yang tidak mungkin untuk dipisahkan.
Struktursel hewan, secara umum tersusun atas protoplasma. Protoplasma yaitu komponen hidup dalam sel yang berupa cairan koloid yang merupakan gabungan bahan-bahan organik ibarat karbohidrat, protein, lemak dan juga materi organik lainnya serta organel-organel sel tetapi biasanya tidak termasuk vakuola yang besar. Protoplasma terdiri atas 3 bab utama yaitu membran sel, sitoplasma dan inti sel (nukleus).
a. Membran sel
Membran sel atau disebut juga dengan membran plasma merupakan bab sel yang sangat penting bagi sel, mengapa demikian? Mengingat kepada fungsi dari membran sel tersebut sangatlah krusial, dengan memahami fungsi membran sel dibawah ini maka anda akan memahami hingga dimana dan bagaimana pentingnya membran sel tersebut.
Fungsi Membran Sel (Membran Plasma)
- Sebagai sekat pembatas antar sel
- Sebagai pelindung sel semoga komponen dalam sel tetap terjaga
- Sebagai pengontrol transportasi sel, reseptor atau penerimaan rangsangan yang berasal dari luar sel. Sehingga membran sanggup memilih bahan-bahan apa saja yang sanggup melintasinya
- Menjaga perbedaan utama isi sel dengan lingkungan sekitar sel
- Sebagai reseptor
- Mengontrol pengeluaran dan pemasukan zat dari dan keluar sel
- Tempat terjadinya aneka macam reaksi biokimia
Membran sel atau membran plasma merupakan bab terluar yang membungkus sel hewan. Membran sel selektif permeabel dan juga selektif permeabel. Dikatakan selekif permeabel lantaran membran sel hanya sanggup dilewati oleh molekul-molekul tertentu seperti, glukosa, gliserol, asam amino dan aneka macam ion. Dikatakan bersifat semi permeabel lantaran sanggup dilewati oleh air dan gas yang terlarut.
Fosfolipid dan protein pada membran plasma menghipnotis fungsi spesifik dari membran plasma tersebut. Tadi dikatakan bahwa membran sel sebagai pengontrol transportasi sel. Terus pertanyaannya bagaima pula transportasi zat melalui membran plasma tersebut?. Jawab : menurut kebutuhan energi, transport sel tersebut terbagi atas dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor pasif yaitu dimana dalam melaksanakan transpor tidak memerlukan energi contohnya osmosis dan difusi. Sedangkan transpor aktif yaitu dimana dalam melaksanakan traspor memerlukan energi misalnya, tranport ion, endositosis dan eksositosis. Dan mengenai mekanisme transport pada sel ini insya allah akan dibahas khusus pada artikel selanjutnya.
b. Inti sel (Nukleus / Nucleus)
Inti sel atau nukleus biasanya posisinya ditengah-tengah sel. Dan umumnya secara normal satu sel mempunyai satu inti dan ada juga lebih dari satu inti contohnya pada sel otot lurik. Inti sel berisikan butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang-benang kromatin membentuk gulungan benang kromatin dan mengandung komponen genetik (pembawa sifat) yaitu uantaian DNA.
Nukleus mengandung cairan inti yang disebut nukleoplasma, yang disusun atas molekul asam inti yaitu DNA/RNA, protein inti serta benang-benang kromatin. Didalam inti sel terdapat anak inti yang disebut dengan nukleolus. Nukleolus berstruktur bulat padat dan tidak bermembran, nukleolus dibutuhkan untuk membentuk molekul RNA.
Fungsi inti sel diantaranya sebagai pengontrol seluruh acara sel dan pewarian sifat. Dan nukleolus berfungsi membentuk aneka macam macam molekul RNA, spesifiknya pembentukan RNA Ribosom.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bab hidup dalam sel yang dibungkus oleh membran plasma dan tidak termasuk inti sel (nukleus) dan didalam sitoplasma terdapat perlengkapan-perlengkapan sel yang disebut organel sel. Dalam sitoplasma juga terdapat cadangan makanan berupa glikogen, pati, tepung dan lemak. Sitoplasma berperan aneka macam acara sel misalnya, metabolisme sel, gerakan dan biosintesis unsur dll.
Organel-organel Sel yang Terdapat dalam Sitoplasma antara lain:
1. Mitokondria
Secara etimologi mitokondria berasal dari kata mitos (benang) dan chondrion (butir). Sehingga mitokondria tampak ibarat butir benang yang tersebar didalam sitoplasma. Yang jumlahnya sanggup mencapai 800 buah dalam satu sel.
Mitokondria mempunyai membran rangkap yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar berstruktur polos dan membran sebelah dalam melipat-lipat kedalam raungan membentuk rigi-rigi. Didalam mitokondria terdapat matriks yang intinya disebut dengan krista. Dimana didalam matriks tersebut terdapat DNA mitokondria.
Gen-gen pada nukleus akan memperlihatkan informasi atau perintah untuk membentuk enzim-enzim tertentu pada sitoplasma, yang selanjutnya enzim-enzim tersebut masuk kedalam mitokondria yang mengakibatkan mitokondria sanggup membentuk enzim sendiri dan berkembang dengan baik.
Fungsi mitokondria diantaranya sebagai sentra respirasi sel dan sebagai penghasil energi terbesar didalam sel. Oleh alasannya itu pada pengamatan sel-sel yang membutuhkan energi banyak, ditemukan banyak mitokondria contohnya pada sel kelejar, sel otot dan sel lainnya.
2. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma atau yang disingkat dengan RE, merupakan jalan masuk berkelok-kelok yang berfungsi sebagai penghubung membran sel dengan membran inti. Setiap sel selalu membentuk protein maka dari itu setiap sel selalu mengandung RE. Dan RE dikelompokkan menjadi dua menurut ada dan tidak adanya ribosom yang menempel, yaitu :
a. RE bergranula kasar, merupakan RE yang mengandung ribosom. Berperan sebagai penampung protein yang disintesis oleh ribosom.
b. RE bergranula halus, merupakan RE yang tidak mengandung ribosom. Berperan membentuk molekul-molekul lemak(lipid), fosfolipid serta steroid.
3. Ribosom
Struktur ribosom ibarat butiran-butiran yang terdapat bebas didalam sitoplasma atau melekat pada RE (RE bergranula kasar). Dan secara sruktur, ribosom terdiri atas dua sub-unit yaitu, sub-unit besar (60-S) dan sub-unit kecil (40-S).
Fungsi ribosom diantaranya yaitu sebagai kawasan pembentukan protein dalam sel. Dan pada ribosom paling sedikitnya terdapat tiga jenis RNA (mRNA, rRNA, dan tRNA) yang dibutuhkan untuk membaca isyarat yang dikirim dari nukleus, sehingga isyarat tersebut sanggup diterjemahkan jenis protein mana yang akan dibuat dalam ribosom.
Perbedaan ribosom pada RE (Retikulum Endoplasma) dengan ribosom bebas :
Ribosom yang melekat pada RE akan ditampung dalam ruang RE , ang berfungsi sebgai enzim protein, reseptor pada permukaan sel dan sebagai pengangkut protein. Sedangkan ribosom bebas dalam sitoplasma umumnya protein-protein yang dibuatnya dipakai oleh sel itu sendiri.
4. Badan Golgi / Kompleks Golgi
Kompleks golgi atau sering juga disebut dengan badan golgi, pertama kali ditemukan pada sel syaraf oleh Camilo Golgi, yang merupakan seorang sarjana kebangsaan Italia pada tahun 1898. Badan golgi terdiri atas kantung-kantung pipih (sistema).
Protein-protein yang dibuat oleh ribosom pada REK (Retikulum Endoplasma Kasar) yang berperan sebagai membran retikulum endoplasma akan terlepas menuju tubuh golgi. Selanjutnya dalam ruang tubuh golgi ini protein diolah kembali, ibarat menerima asupan karbohidrat, gugus fosfat atau gugus lemak. Setelah diolah sempurna, maka gelembung-gelembung sekresi mengangkutnya menuju ke permukaan sel.
Selanjutnya, kalau mebran gelembung-gelembung sekresi sudah bersatu dengan sel, maka bahan-bahan tersebut akan disekresikan keluar sel dengan cara eksositosis. Berdasarkan hal tersebutlah tubuh golgi sanggup disimpulkan, bahwa tubuh golgi tersebut berperan sebagai alat sekresi protein dan lendir, sehinggan tubuh golgi disebut juga dengan organel sekresi.
5. Lisosom
Lisosom strukturnya berbentu oval (bundar) yang berisi sejumlah enzim pencernaan dan dibatasi oleh membran tunggal. Contohnya pada proses fagositosis kuman oleh sel darah putih (leukosit) selanjutnya akan dicerna kembali oleh enzim-enzim lisosom. Lisosom juga mencernakan organel-organel sel yang sudah bau tanah atau yang sudah rusak. Selajutnya kawasan organel yang dicernakan tadi akan diisi lagi oleh organel yang baru. Pada sel spermatozoa, lisosom terdapat pada kepala spermatozoa yang berperan penting pada proses fertilisasi, dikala proses penembusan sperma masuk kedalam ovum (sel telur).
6. Peroksisom
Peroksisom berstruktur ibarat dengan lisosom yang biasanya berukuran lebih kecil daripada lisosom. Peroksisom mengandung banyak ezim yang berkontribusi dengan metabolisme H2O2 yang salah satu contohnya yaitu enzim katalase. Enzim katalase banyak terdapat pada sel hati dan ditemukan juga pada semua sel hidup.
Enzim katalase tersebut berfungsi untuk menguraikan H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen). Senyawa H2O2 bersifat racun yang sanggup merusak sel, terbentuknya senyawa ini dalam proses respirasi sel.
7. Sitoskeleton
Sitoskleton merupakan dari benang-benang yang tesusun dari flagelum dan silium. Sitoskleton berfungsi sebagai mempertahankan bentuk sel dan sebagai penyokong sel. dan juga berperan pada perubahan pada bentuk sel dan erat kaitannya dengan gerak dari organel sel dan gerak dari keseluruhan sel.
Benang yang menyusun sitoskleton sanggup dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Mikrofilamen, merupakan benang-benang tipis yang sering disebut degan filamen aktin, benang-benang protein aktin mempunyai diameter sekitar 7 nanometer, yang tidak dimiliki oleh semua sel. Fungsi mikrofilamen diantaranya untuk gerak ameboid, pembelahan sel,kontraksi otot, mempertahankan bentuk sel dan berperan juga dalam mengubah bentuk sel.
b. Mikrotubulusmikrotubulus berbentuk pipa atau tabung dengan diameter 25 nm yang tersusun atas molekul jenis tubulin. Berfungsi pada pergerakan sel, penempatan dan pergerakan organelm, mempertahankan bentuk sel serta gerak kromosom.
c. Filamen antara (Intermediet Filament)Tersusun atas komposisi protein yang berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis sel lainnya. Berperan dalam memperkuat dan mempertahankan bentuk sel. sangat secara umum dikuasai keberadaannya dalam sel yang sering menerima tekanan mekanik contohnya pada sepanjang serabut syaraf dan sel-sel epitel kulit.
8. Sentriol
Sentrosom secara umum terdapat pada seluruh sel hewan, strukturnya berbentuk bintang yang letaknya pada sitoplasma bersahabat dengan membran inti. Pada dikala pembelahan sel mitosis mapun meisosis, sel mengandung 2 sentriol yang terdapat dalam sentrosom. Sebuah sentriol tersusun atas 9 set tabung yang berisikan masing-masing tig buah mikrotubul yang berfungsi sebagai pelopor kromosom pada dikala pembelahan sel.
Ketika sel membelah, sentrosom memalsukan dirinya dengan membentuk 2 sentrosom yang pindah keujung yang berlawanan sel. Masing-masing sentrosom selanjutnya mengeluarkan gelondong yang harusnya memisahkan DNS sel, membedakan sel kedalam 2 tiruannya yang selanjutnya sanggup pecah menjadi sel segar. Sentriol juga berperan dalam menyediakan santunan struktural untuk nukleusnya.
Demikianlah artikel mengenai "Struktur Sel Hewan (Bagian-bagian sel Hewan)". Semoga bermanfaat, terimakasih telah berkunjung dan selalulah menjadi pecinta blog ini, sala senyum :)
Lanjutkan Membaca! :
* Transportasi Sel dan Mekanismenya
Pustaka :
Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo. PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri.